Ir. H. Sigit Widyonindito M. T. pernah menjabat sebagai ketua Dinas Pekerjaan Umum Kota Magelang dan ketua KONI Magelang. Tahun 2015-2019 merupakan tahun kedua beliau menjabat sebagai Walikota Magelang setelah menyelesaikan periode pertama pada 2010-2015.
Pada Senin, 25 Maret 2019, Bapak Sigit, seperti biasa ia dipanggil, hadir dalam upacara bendera di SMPN 1 Magelang dengan tujuan memotivasi siswa dan guru serta memberi dorongan kepada siswa untuk meraih cita-cita. Petugas upacara pada hari itu adalah Dewan Galang (DG) angkatan 24.
Beliau disambut oleh Kepala SMPN 1 Magelang, Nurwiyono Slamet Nugroho, S.Pd.M.Pd.. Beliau juga mendapat sambutan yang baik dari siswa, guru, dan karyawan SMPN 1 Magelang. Beliau betul-betul mengapresiasi SMPN 1 Magelang karena sistem pendidikan yang maju dan terutama karena karakter siswa yang baik selama upacara.
Dalam pidatonya, beliau berharap agar siswa dapat mengenyam pendidikan sampai ke jenjang tertinggi dan meraih cita-cita yang diimpikan. Beliau berkata bahwa kesuksesan harus dimulai dari diri sendiri. Kesuksesan tidak dapat diraih hanya dengan berpangku tangan, melainkan dengan kerja keras yang sungguh-sungguh. Selain itu, kesuksesan juga dimulai dengan disiplin sejak dini.
Dengan disiplin, kita bisa menjadi pemimpin bangsa yang sejati. Contohnya menjadi walikota, bupati, menteri kenegaraan, bahkan presiden. Kita juga tidak boleh melupakan Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan berkat dan karunia-Nya, kita bisa menjadi siapa yang kita idamkan.
Setelah menutup pidato dan beberapa proses upacara selesai, ada beberapa pengumuman dari Bapak Budi Santoso tentang siswa berprestasi. Bapak Sigit turut menyaksikan pemberian ucapan selamat dan penyerahan medali kepada para siswa. Hal ini tentu memberikan kebanggaan bagi beliau, dan terutama bagi SMPN 1 Magelang.
Di akhir upacara, Bapak Sigit mengajak seluruh warga sekolah untuk berfoto bersama dan membentuk kenangan bagi SMPN 1 Magelang. Dengan ini, semoga SMPN 1 Magelang bisa semakin maju dalam bidang pendidikan, untuk Kota Magelang dan Indonesia kita tercinta.
(Christoper Rakadewa Pratama, VIII B/11 dan Anggita Najmi Layali, VIII E/04)
